Lautan dan samudrah yang luas terhampar, sejauh mata memandang hanya gulungan ombak ombak kecil terlihat, tiada daratan dan gunung yang terlihat, gumpalan gumpalan awan putih bergantungan dikaki langit di ufuk timur dan barat. Sang surya yang mulai memasuki peraduannya, menampakan keindahannya, sinarnya menciptakan garis garis indah di selah selah awan. Setelah sang surya benar benar tak terlihat tenggelam dalam putaran bumi, di timur jauh sana...gelap mulai merayap menandakan waktunya untuk melaksanakan kewajiban ''Sholat Mahrib''
Entah sudah berapa lama ku arungi samudra ini,yang terkadang berombak mengerikan,dan kadang kala tenang seperti hamparan kaca. Tujuh samudra yang telah aku lewati, telah menorehkan kenangan kenangan yang tak terlupakan,
Pagi itu saat badai menghampiri....gulungan ombak tujuh meter yang menerjang bertubi tubi, membuat hati ciut dan mental mengendur.....bahtera terombang ambing ke kanan dan ke kiri,timbul tenggelam di antara ombak. Perut yang mulai mual tak lagi bisa di ajak kompromi,akhirnya muntah muntah juga. badan jadi lemas tak berdaya tak bertenaga, kepala nyut nyutan........Tak henti hentinya ku panjatkan doa, Ya Allah....lindungi hamba,selamatkan kami semua, hanya kepada Mu Ya Allah....kami minta pelindungan.
Badai berlalu kami selamat karena perlindungan Mu Ya Allah.