Jelajah wisata alam Indonesia, adalah catatan pribadi, sarana untuk untuk menuangkan pengalaman, ceritakan keindahan wisata alam Indonesia

18.2.15

Kawasan Konservasi Mangrove Bekantan Kalimantan

Kawasan Konservasi Mangrove Bekantan Kalimantan


Salah satu tempat tujuan wisata di Kota Tarakan Kalimantan Utara yaitu obyek wisata Kawasan Konservasi Mangrove Bekantan (KKMB). Kawasan ini terletak di jalan Gajah Mada. Luas areanya sekitar 21 hektar.

Lokasi tempat Konservasi Bekantan yang berada di jantung kota Tarakan membuat kawasan wisata ini mudah untuk dikunjungi. Dari komplek THM Simpang Tiga yang merupakan pusat keramaian kota Tarakan Kita bisa menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum, dibutuhkan waktu sekitar 5 menit. Dan berbatasan langsung dengan komplek pertokoan Pasar Guser.

Kawasan konservasi Mangrove dan Bekantan selain menjadi obyek wisata juga mempunyai fungsi sebagai paru-paru Kota Tarakan, menjadi benteng yang melindungi Kota dari abrasi air laut. Juga dijadikan  sebagai laboratorium hidup yang dimanfaatkan oleh peneliti-peneliti  baik dari dalam maupun luar negeri, hasil penelitian tersebut sangat bermanfaat bagi ilmu pengetahuan.

Di kawasan Hutan bakau atau hutan mangrove ini Kita dapat melihat secara langsung kehidupan bekantan di habitatnya. 

Bekantan Kalimantan merupakan salah satu dari sekian banyak hewan langka dan dilindungi di Indonesia. Bekantan biasa disebut juga dengan sebutan Monyet belanda.


 

 

 

 

 


Memasuki Kawasan Konservasi Mangrove Bekantan (KKMB) kita langsung disambut dengan suasana yang sangat teduh, nyaman, sejuk, dan asri. Hiruk pikuk Kota Tarakan di luar Kawasan Konservasi seakan sirna begitu kita memasuki kawasan ini. Yang tersisa hanya ketenangan dan rasa takjub.

Kita  bisa keliling dan menyusuri area KKMB melalui jalur jalan yang terbuat dari kayu. Dapat menyusuri deretan dan rimbunnya pohon mangrove yang ada. 

Kawasan wisata ini dapat dijadikan sebagai tujuan tempat wisata edukatif. Sebagai tempat belajar mengenali jenis-jenis mangrove yang ada. Melihat lebih dekat mengenai kehidupan bekantan di alam bebas.

Bekantan adalah hewan yang pemalu dan hidup berkelompok. Untuk itu, agar dapat melihat bekantan dari dekat, jangan sekali-kali mengeluarkan suara keras. Jika mendengar suara berisik, pasti bekantan akan pergi.

Bekantan  hidup berkelompok dan terkadang sulit untuk menerima kedatangan bekantan dari kelompok lainnya. Itu pula yang menyebabkan sulit masuknya bekantan liar dari hutan lindung ke dalam kawasan konservasi ini. karena ada resiko kelompok bekantan baru akan menerima penolakan dari kelompok bekantan yang telah lama tinggal di KKMB.

Masuknya bekantan liar ke kawasan permukiman penduduk sangat wajar terjadi jika mereka para bekantan merasa bahwa tempat tinggalnya mulai terganggu.

Yang perlu dilakukan, hentikan perambahan dan pengrusakan hutan serta kegiatan yang mengancam kelangsungan habitat bekantan.  Menurut petugas, saat ini bekantan di KKMB berkisar 32 ekor saja. Bekantan mulai terancam punah. 

Selain bekantan, ada keunikan lain yang dapat kita temui di area KKMB, yaitu kepiting kecil warna-warni. Kepiting kecil berwarna biru, merah, oranye banyak ditemui di antara pepohonan mangrove yang ada. Ukurannya sangat kecil, kira-kira hanya selebar 1,5-2 cm saja.

Warnanya yang mencolok sangat kontras dengan tempat tinggalnya. Masih ada pula hewan-hewan lainnya seperti kadal, salamander, tupai yang hidup bebas berkeliaran.


Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © Jelajah Wisata Alam Indonesia | Powered by Blogger Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com