Jelajah wisata alam Indonesia, adalah catatan pribadi, sarana untuk untuk menuangkan pengalaman, ceritakan keindahan wisata alam Indonesia

1.10.15

Obyek Wisata Goa Gajah Gianyar Bali


Jelajah wisata alam Indonesia kali ini berkesempatan mengunjungi dan menjelajahi obyek wisata Goa Gajah di Gianyar Bali. Pada hari senin tanggal 06 Juli tahun 2015, sore hari sekitar pukul 15 00. Wisatawan yang mengunjungi Goa Gajah lumayan banyak, tetapi rata-rata wisatawan dari negara tetangga. Harga tiket masuk ke Goa Gajah Rp. 15 000 dewasa, dan Rp. 7 500 untuk tiket anak-anak. Dari  loket tiket menuju ke Goa ada jalan menurun berupa puluhan anak tangga. 

Pengunjung harus melewati jalan ini. Udara dan suasana di lokasi obyek wisata Goa Gajah sangat sejuk dan asri, sebab tempat ini dikelilingi pepohonan yang rindang, ada sumber mata air yang mengalir dari dinding bukit, dan suara gemricik air mampu menambah ketenangn batin dan kedamaian hati.







Sekilas sejarah Goa Gajah Gianyar Bali. Merupakan Goa buatan yang berfungsi seperti tempat ibadah, terletak di Kecamatan Blahbatuh, kabupaten Gianyar, tepatnya berada di sebelah barat Desa Bedulu. Dari kota Denpasar berjarak sekitar 22 kilometer jika via Jl. A Yani. Kalau dari Bandara Ngurah Rai berjarak sekitar 34 km. Awal mula ditemukannya Goa gajah berdasarkan laporan dari pejabat Hindia Belanda yang bernama LC. Heyting pada tahun 1923, yang menemukan arca Ganesha, Trilingga, dan arca Hariti, 

Selanjutnya pada tahun 1925 ditindak lanjuti oleh Dr. WF. Stuterhiem untuk dilakukan penelitian lanjutan. Pada tahun 1950 Dinas Purbakala RI melalui seksi-seksi bangunan purbakala di Bali yang ketuai Oleh J.L Krijgman melakukan penelitian. Penggalihan dilakukan mulai tahun 1954 sampai tahun 1975 dan ditemukan tempat petirtaan atau tempat pemandian kuno dengan enam buah patung wanita dengan pancuran air di dada.



Obyek wisata Goa Gajah ini terdiri dari dua bagian utama, yakni bagian utara merupakan warisan ajaran Siwa, dibuktikan dengan adanya Trilingga dan patung Ganesha di dalam goa, yang merupakan tempat persembayangan bagi umat Hindu. Bagian selatan yakni area Tukad pangkung, berupa setupa Buddha dalam sikap Dhyani Buddha Amitabha bersusun tiga belas stupa dan stupa bercabang tiga, dipahat di batu besar.

Goa buatan ini dipahatkan pada batu padas yang menjorok keluar sekitar 5, 75 meter dari dinding bukit, permukaan goa berhiaskan motif dedaunan, batu karang, raksasa, kera dan babi. Ukuran mulut goa lebar satu meter dan tinggi sekitar dua meter, diambang mulut goa terdapat pahatan muka raksasa yang terlihat sangat menyeramkan dan menakutkan dengan bentuk mata bulat besar melirik ke arah kanan, hidung besar, rambut dan alis tampak kasar, bibir atas dengan sederetan gigi-gigi tepat berada di atas pintu goa. 

Memasuki goa terdapat lorong bercabang dua, satu ke timur dan satunya ke barat, sehingga bentuk dari goa seperti huruf “”  T ””. 

  • Panjang lorong yang membentang timur-barat sekitar 13,5 meter 
  • lebar 2,75 meter dan tinggi 2 meter. 
  • Pada dinding utara terdapat tujuh buah ceruk, 

Salah satu ceruk persis berhadapan dengan pintu masuk goa, dan merupakkan ceruk yang paling besar dengan ukuran tinggi 1,26 meter kedalaman 1,35 meter terletak 0,7 meter dari permukaan goa. Dari kedua ujung lorong juga terdapat ceruk. Ceruk di ujung timur terdapat Trilingga dan ceruk di ujung barat terdapat arca Ganesha.



Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © Jelajah Wisata Alam Indonesia | Powered by Blogger Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com