Jelajah wisata alam Indonesia, adalah catatan pribadi, sarana untuk untuk menuangkan pengalaman, ceritakan keindahan wisata alam Indonesia

15.10.15

Wisata Religi Banten Makam Syeihk Djamaluddin Merak


Ziarah ke makam Syeihk Djamaluddin Merak Banten.
Ketika jalan-jalan ke Kota Merak Banten pada akhir bulan September 2015 Saya sempatkan untuk Ziarah ke makam Syeihk Djamaluddin yang berada di dalam kompleks pelabuhan ASDP Merak. Bertepatan dengan malam jum’at paing sekitar pukul 10 malam.


Lokasi makam tidak jahu dari pintu masuk pelabuhan ASDP berjarak sekitar 500 meter. Itu Saya ketahui dari plang penunjuk arah yang terpampang di depan pintu masuk pelabuhan.
Karena baru pertama kali jalan-jalan di Kota Merak dan perdana masuk ke kawasan pelabuhan Merak, tentunya Saya sedikit kebingungan, namun setelah beberapa kali bertanya pada petugas yang ada di pelabuhan akhirnya sampai juga ke makam Syeihk Djamaluddin dengan selamat tanpa ada halangan yang berarti. 

Makam Syeihk Djamaluddin termasuk salah satu tempat tujuan wisata religi Merak Banten.
Karena Saya belum sholat isa, maka Sesampainya di komplek makam segera Saya mengambil air wudhu dan melaksanakan sholat isa di masjid yang ada di dekat makam. Selesai sholat selanjutnya menuju ke makam, didalam bangunan makam sudah ada sekitar 15 orang peziarah yang membaca tahlil dan berzikir.
Seperti makam makam lain yang dijadikan sebagai tempat tujuan wisata religi yang banyak peziarahnya, makam Syeihk Djamaluddin juga sering diziarahi terutama di malam jum’at dan hari-hari menjelang bulan Ramadhan. Bangunan makam Syeihk Djamaluddin tampak seperti gazebo dan disekitarnya dibangun beberapa pondok kecil seperti pondokan ditempat2 wisata yang diperuntukan sebagai tempat istirahat para peziarah.


Syeihk Djamaluddin merupakan salah satu Tokoh Islam yang diyakini oleh masyarakat Merak sebagai pelopor pembuat Pelabuhan Merak.

Share:

Paralayang Batu Malang Jawa Timur



Paralayang Batu Malang Jawa Timur. Terbang laksana seekor burung elang, terbang melayang-layang di angkasa tentunya akan mampu menciptakan sensasi dan pengalaman hidup yang berbeda. Melayangkan pandangan menikmati keindahan alam dari ketinggian tentunya akan memanjakan mata, dapat meningkatkan rasa kagum atas kebesaran Tuhan yang telah menciptakan alam semesta. Hal tersebut bisa terwujud, terbang dengan menggunakan paralayang.
Bagi Anda warga kota Malang dan sekitarnya yang tertarik ingin mencoba sensasi berbeda tersebut bisa mengunjungi Wahana Wisata Dirgantara Gunung Banyak atau yang biasa disebut dengan Paralayang Gunung Banyak. Lokasinya berada di Kota Batu Malang.
Olah Raga Paralayang
Paralayang merupakan olah raga terbang bebas menggunakan sayap kain(parasut) yang lepas landas menggunakan kaki. Lepas landas dari sebuah lereng bukit atau gunung dengan memanfaatkan angin. Penerbang  dapat terbang melayang dengan tinggi dan dapat mencapai tempat yang jauh hanya dengan memanfaatkan hembusan angin tanpa menggunakan mesin sama sekali.
Untuk peralatan paralayang terdiri dari parasut, harness, parasut cadangan, dan helmet. Perlengkapan pendukung terbang yang dibutuhkan terdiri dari variometer, radio/HT, GPS, windmeter, peta lokasi terbang, dll. Jangan lupa membawa kamera untuk sekedar narsis.
Wahana Wisata Gunung Banyak termasuk salah satu tempat wisata kota batu yang diresmikan pada tanggal 20 Juni 2000. Gunung Banyak terletak di wilayah bagian barat Kota Batu, Kabupaten Malang, Jawa Timur  yang memiliki ketinggian 1.325 meter diatas permukaan air laut. Sungguh sangat mempesona, alamnya indah dan udaranya sangat sejuk.
Dari ketinggian Anda akan menyaksikan hamparan lahan pertanian, pemukiman dan keindahan alam Kota Batu.
Tempat pendaratan paralayang berada disekitar Jalan Trunojoyo. Dari take off area sampai ke tempat pendaratan berjarak sekitar 1,3 km. Dengan terbang melayang menggunakan paralayang bisa ditemput selama 20 menit hingga 1 jam tergantung dari kecepatan hembusan angin.
Petunjuk Arah
Petunjuk arah menuju ke Wahana Wisata Gunung Banyak. Untuk mengunjungi tempat ini ada banyak jalan alternatif tapi semuanya bermuara pada dua arah, yaitu dari Batu untuk yang dari wilayah Pasuruhan, Sidoarjo, Surabaya  dan sekitarnya atau dari Pujon dan Ngantang untuk yang dari wilayah Kediri, Jombang dan sekitarnya.
1.Dari arah Pujon dan Ngantang.
Ambil arah ke Batu sampai di Pujon ada pertigaan ambil arah lurus menuju ke Songgoriti, sekitar 100 meter ada pertigaan belok ke kiri, ikuti jalan dan papan penunjuk jalan yang menuju ke tempat paralayang. Sesampainya di kaki bukit akan ada dua jalan satu keatas dan satunya kebawah. Lewat yang keatas, hati-hati dan waspada karena jalannya menanjak, sampai menemui loket masuk.
2. Dari arah Batu.
Ambil jalan menuju ke arah Pujon, sesampainya di Desa Songgokerto belok ke kanan ambil arah menuju ke Songgoriti, lurus ikuti jalan hingga menemui jalan menanjak dan terus saja hingga masuk ke Pujon kemudian setelah sampai di pertigaan ambil jalan yang menanjak seperti rute diatas.
Jika masih bingung lebih baik tanya pada Mbah Google atau tanyakan pada orang yang Anda temui diperjalanan.
Share:

1.10.15

Jenis Batu Akik dan Batu Cincin

Marak dan ramainya fenomena batu cincin sungguh sangat terasa gejolaknya, disegala penjuru. Pasar-pasar yang menjajahkan batu akik dan batu cincin selalu ramai pengunjung. Pengrajin batu dan penjual batu dadakan, juga bermunculan di mana-mana.


Berikut ini adalah jenis batu cincin yang banyak diminati.


1. Batu Badar Besi

Batu badar besi atau biasa juga disebut sebagai batu pati ayam. Jika batu didekatkan dengan maknet, batu badar besi bisa bergerak berputar-putar. Unsur yang terkandung didalam batu badar besi yakni unsur ferum dengan kandungan oksigen yang tinggi sehingga memiliki warna abu kehitaman dan kekerasan batunya 5-6 skala mohs.


2. Batu kecubung 

Amethyst atau batu kecubung memiliki warna ungu, ada yang berwarna merah jambu, dan yang paling bagus jika memiliki warna ungu kebiru-biruan. Batu kecubung dipercaya telah mulai digunakan pada zaman dahulu kala, zaman Mesir Kuno. Merupakan batu permata yang terkenal sebagai bahan perhiasan raja-raja dan pembesar-pembesar kerajaan zaman dahulu.

3. Delima merah

Delima merah atau Ruby dikenal karena warna merahnya yang menggambarkan perasaan cinta. kuasa dan kemegahan. dikenal sebagai " king of germstone " raja segala batu permata, ada juga yang berwarna merah jambu atau ping, dan merah hati(merah tua). dengan kekerasan yang mencapai 9 skala Mohs.

4.Batu Zamrud

Zamrud atau Emrald merupakan batu permata berwarna hijau yang senantiasa dikagumi banyak orang. Dengan kekerasan 7 - 9

5. Batu nilam atau shaphire.

Nilam juga biasa disebut Saaphire atau safir. Batu nilam sangat terkenal di dunia perbatuan atau dunia perakikan dan sangat disukai oleh grup pencinta batu permata. Setruktur mineralnya adalah berbentuk kristal tunggal aluminium oksida sehingga batu nilam memiliki kekerasan yang sangat tinggi yaitu mencapai 9 skala mohs.

Batu nilam kebanyakan berasal dari Negara Birma, Srilangka, Rusia, Thailand, Afrika, Kalimantan Indonesia. Batu nilam yang terkenal adalah blue shaphire atau safir berwarna biru. 
6. Batu bacan

7. Batu Pirus
 
Share:

Obyek Wisata Goa Gajah Gianyar Bali


Jelajah wisata alam Indonesia kali ini berkesempatan mengunjungi dan menjelajahi obyek wisata Goa Gajah di Gianyar Bali. Pada hari senin tanggal 06 Juli tahun 2015, sore hari sekitar pukul 15 00. Wisatawan yang mengunjungi Goa Gajah lumayan banyak, tetapi rata-rata wisatawan dari negara tetangga. Harga tiket masuk ke Goa Gajah Rp. 15 000 dewasa, dan Rp. 7 500 untuk tiket anak-anak. Dari  loket tiket menuju ke Goa ada jalan menurun berupa puluhan anak tangga. 

Pengunjung harus melewati jalan ini. Udara dan suasana di lokasi obyek wisata Goa Gajah sangat sejuk dan asri, sebab tempat ini dikelilingi pepohonan yang rindang, ada sumber mata air yang mengalir dari dinding bukit, dan suara gemricik air mampu menambah ketenangn batin dan kedamaian hati.







Sekilas sejarah Goa Gajah Gianyar Bali. Merupakan Goa buatan yang berfungsi seperti tempat ibadah, terletak di Kecamatan Blahbatuh, kabupaten Gianyar, tepatnya berada di sebelah barat Desa Bedulu. Dari kota Denpasar berjarak sekitar 22 kilometer jika via Jl. A Yani. Kalau dari Bandara Ngurah Rai berjarak sekitar 34 km. Awal mula ditemukannya Goa gajah berdasarkan laporan dari pejabat Hindia Belanda yang bernama LC. Heyting pada tahun 1923, yang menemukan arca Ganesha, Trilingga, dan arca Hariti, 

Selanjutnya pada tahun 1925 ditindak lanjuti oleh Dr. WF. Stuterhiem untuk dilakukan penelitian lanjutan. Pada tahun 1950 Dinas Purbakala RI melalui seksi-seksi bangunan purbakala di Bali yang ketuai Oleh J.L Krijgman melakukan penelitian. Penggalihan dilakukan mulai tahun 1954 sampai tahun 1975 dan ditemukan tempat petirtaan atau tempat pemandian kuno dengan enam buah patung wanita dengan pancuran air di dada.



Obyek wisata Goa Gajah ini terdiri dari dua bagian utama, yakni bagian utara merupakan warisan ajaran Siwa, dibuktikan dengan adanya Trilingga dan patung Ganesha di dalam goa, yang merupakan tempat persembayangan bagi umat Hindu. Bagian selatan yakni area Tukad pangkung, berupa setupa Buddha dalam sikap Dhyani Buddha Amitabha bersusun tiga belas stupa dan stupa bercabang tiga, dipahat di batu besar.

Goa buatan ini dipahatkan pada batu padas yang menjorok keluar sekitar 5, 75 meter dari dinding bukit, permukaan goa berhiaskan motif dedaunan, batu karang, raksasa, kera dan babi. Ukuran mulut goa lebar satu meter dan tinggi sekitar dua meter, diambang mulut goa terdapat pahatan muka raksasa yang terlihat sangat menyeramkan dan menakutkan dengan bentuk mata bulat besar melirik ke arah kanan, hidung besar, rambut dan alis tampak kasar, bibir atas dengan sederetan gigi-gigi tepat berada di atas pintu goa. 

Memasuki goa terdapat lorong bercabang dua, satu ke timur dan satunya ke barat, sehingga bentuk dari goa seperti huruf “”  T ””. 

  • Panjang lorong yang membentang timur-barat sekitar 13,5 meter 
  • lebar 2,75 meter dan tinggi 2 meter. 
  • Pada dinding utara terdapat tujuh buah ceruk, 

Salah satu ceruk persis berhadapan dengan pintu masuk goa, dan merupakkan ceruk yang paling besar dengan ukuran tinggi 1,26 meter kedalaman 1,35 meter terletak 0,7 meter dari permukaan goa. Dari kedua ujung lorong juga terdapat ceruk. Ceruk di ujung timur terdapat Trilingga dan ceruk di ujung barat terdapat arca Ganesha.



Share:
Copyright © Jelajah Wisata Alam Indonesia | Powered by Blogger Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com