Berkunjung ke Kabupaten Sumenep belum lengkap rasanya jika tidak menyempatkan waktu untuk berkunjung ke salah satu tempat wisata religi yang ada di kabupaten Sumenep ini, yaitu Makam Sayyid Yusuf.
Letak Makam Sayyid Yusuf terletak di sebuah pulau yaitu Pulau Telango atau biasa disebut dengan sebutan Pulau Poteran, Desa Talango Kecamatan Talango Kabupaten Sumenep Madura. Untuk menuju ke tempat wisata religi ini pengunjung harus menyebrang dahulu dengan menggunakan perahu dari pelabuhan Kalianget.
Makam Sayyid Yusup ramai dikunjungi oleh para Peziarah. Peziarah yang datang tidak hanya berasal dari Pulau Madura saja, Peziarah yang datang dari daerah-daerah lainnya juga banyak, seperti Peziarah dari Jawa. Sumatra. Kalimantan. dan Sulawesi.
Sayyid Yusuf merupakan salah satu keturunan Nabi Muhammad yang dilahirkan di Makkah. Beliau melakukan perjalanan sebagai musafir untuk menyebarkan Agama Islam ke arah tenggara sehingga sampai di Kalimantan dan selanjutnya ke Pulau Madura. Terdapat kesimpang siuran mengenai sejarahnya.
Asal usul Makam Sayyid Yusuf
Berdasarkan Cerita turun temurun penemuan Makam Sayyid Yusuf diketemukan pada Tahun 1791 Masehi oleh Sri Sultan Abduurrahman Pangkutaningrat.
Pada tahun 1791 masehi atau pada tahun 1212 Hijriyah, Raja Sumenep Sri Sultan Abduurrahman Pangkutaningrat, beserta Prajuritnya berangkat dari Kraton Sumenep Madura untuk menuju ke Pulau Bali dengan tujuan untuk menyebarluaskan Agama Islam.
Sesampainya di pelabuan Kalianget karena hari telah sore, maka Beliau memutuskan untuk bermalam. Sekitar jam 12 malam Baginda Raja terkejut melihat sinar/cahaya yang sangat terang benerang, seolah-olah jatuh dari langit ke bumi sebelah timur pelabuan Kalianget/ di Pulau Poteran.
Setelah selesai sholat Shubuh, Baginda Raja beserta Prajuritnya naik perahu menuju Pulau Poteran untuk mencari tanda jatuhnya sinar tersebut. Setelah sampai di Pulau Baginda Raja masuk hutan, lalu mendapatkan tanda yang menyakinkan seakan akan kuburan baru. Lalu Baginda Raja mengucapkan salam dan salam Beliau dijawab dengan suara jelas, namun tidak ada yang menampakan diri.
Selanjutnya Baginda Raja ingin mengetahui suara tersebut maka Beliau munajat atau memohon kehadirat Allah Yang Maha Esa, tiba-tiba jatuh sehelai daun diharibaannya dan setelah diperhatikan daun tersebut tertulis dengan tulisan Arab " HADZA MAULANA SAYYID YUSUF BIN ALI BIN ABDULAH ALHASANI "
Selanjutnya Baginda Raja memasang batu nisan, dengan diberi nama sesuai dengan yang tertulis didaun. Baginda Raja menancapkan tongkatnya didekat makam, sesaat sebelum Beliau melanjutkan perjalannanya ke Pulau Bali. Diyakini tongkat Baginda Raja hidup sampai sekarang, menjadi pohon yang besar dan rindang.
Setelah beberapa lama Kuburan / Pesarean diberi congkop / pendopo kecil, anehnya kuburan Sayyid Yusuf pindah ke sebelah timur dengan arti tidak menghendaki diberi cungkup.
Dan sekitar kurang lebih satu tahun kemudian, Baginda Raja mendatangi lagi kuburan / pesarehan Sayyid Yusuf dan membangun pendopo di sekitar kuburan dan membangun Masjid Jami Kecamatan Talango. Kemudian makam tersebut dikenal dengan sebutan AstaSayyid Yusuf.
Pada tahun 1986 Masehi didirikan sebuah yayasan dengan nama Yayasan Asta Sayyid Yusuf, yang bergerak dibidang pendidikan, mulai dari Madrasah Ibtidayah (MI) MTS dan SMA
Demikian Riwayat singkat Kuburan Sayyid Yusuf, dari berbagai sumber dan dari selebaran yang diberikan saat ziarah
0 komentar:
Posting Komentar