Matahari pagi sudah mulai menampakan diri, sinarnya yang lembut membelai kulit,kicauan burung burung di atas dahan,menambah suasana jadi semarak. kesibukan pun sudah akan dimulai, ibu Indah sudah
mulai melakukan aktifitas untuk menyambung hidup dan untuk membiayai anaknya.
Sebagai Ibu dia harus
bekerja keras sendiri demi masa depan
anak-anaknya. Bu Indah mempunyai dua anak yang bernama Rama dan Nata.Rama
berusia delapan belas tahun dan Nata berusia dua belas tahun tahun.
Bu Indah berjualan dari pagi sampai sore. berjualan nasi dan kue di depan pasar
wonokusumo, dengan
hasil jualannya itu bu indah bisa menyekolahkan anaknya yang
pertama sampai kejenjeng yang tinggi. Rama sudah semester tiga di salah satu
universitas negeri Surabaya yang terkemuka.Rama mendapat beasiswa dari
universitasnya. Selama Rama sekolah ibunya belum pernah membiayai dari sekolah dasar sampai ke
perguruan tinggi.karena rama selalu peringkat pertama dikelasnya,dan selalu mendapatkan beasiswa.
Bukan
hanya Rama yang pandai adiknya juga pandai. Sekarang adiknya kelas enam SD dan
selalu mendapat juara kelas. Setiap berangkat sekolah adiknya memebawa kue
untuk ditipkan di kantin, tanpa malu kadang kue tersebut di tawarkan di
teman-teman kelasnya.begitu juga dengan Rama dulu sewaktu masi sekolah sering membawa kue
dititipkan dikantin sekolahnya.
Dari
hasil jualan itu mereka bisa menyambung hidup dan bisa hidup.
Mereka hidup bahagia meskipun tidak dilengkapi dengan ayahnya. Ayahnya
meninggal sejak Rama berusia dua belas tahun dan.
Semenjak itu mereka hidup bertiga dan ibu indah sendirian berjuang demi anak-anaknya.
Kue
yang dijual bu Indah sudah terkenal,karena enak dan lezat.Saat kumandang adzan dzuhur terdengar ibu Indah segerah berkemas pulang untuk melaksanakan sholat zduhur. letak rumah sama tempat julannya
tidak jahu. Sampai di rumah bu Nonik memanggil mangil anak-anaknya.
“Rama……….Nata………… Bu Indah beberapakali memanggil
anaknya tapi sepi tidak ada jawaban bu Indah pun mencari anaknya disekitar rumah tetapi tidak ketemu juga. Dengan ngomel-ngomel sendiri karena anak-anaknya tidak ada.
Tak lama kemudian Nata
pulang.”darimana Saja jam segini baru pulang” bu Indah bertanya.Nata menjawab pertanyaan ibunya sambil menuju ke kamarnya
“ tadi ada jam tambahan bu.”
“Memang
kapan ujian semester?”
“Tanggal
dua puluh lima” Sisi lapar bu, tadi Sisi
enggak sarapan”
“Ibu
tadi membawa roti sama nasi uduk, bagi ya makanannya sama kakak kamu,,,,Ibu Indah beranjak pergi dan segera mengambil air wudlu untuk shalat zduhur. Sehabis shalat ibu Indah
pergi ke tempat jualannya lagi.
“dik,
ibu pulang tadi membawa makanan? Kakak lapar ni……..!
“Nata
jaga rumah ya nak” sambil keluar rumah ibu berpesan sama Nata agar dirumah
saja.Nata segera mandi dan shalat terus belajar. Tidak lama kemudian Rama
datang.”Asslamualaikum” Nata menjawab salam dari kakaknya.Setelah shalat dan makan Rama.segera ke tempat ibunya berjualan Rama membantu jualan. Melihat ibunya
kelelahan rama langsung menyuru ibunya istirahat.”ibu istirahat saja biar rama saja
yang berjualan”Rama tdak tega melihat ibunya kelelahan”
Ibu Indah sudah kebal dengan pahitnya kehidupan, maka dari itu Ibu Indah tidak mau
anak-anaknya menjadi seperti dirinya. beharap kelak anak-anaknya menjadi orang sukses.
Ibu indah bekerja tidak mengenal panas maupun hujan, dan tempat jualannya pernah
ambruk tertiup angin kencang. Meskipun begitu tetap berusaha bangkit
karena ingat kedua anknya. ibu Indah tegar tak pernah mengeluh,
selalu sabar dengan cobaan yang di berikan oleh Allah.
Dengan
kesabarannya itu hidup bahagia dan bisa mencukupi kebutuhan
anak-anaknya meskipun itu dengan pas-pasan, tidak semewah orang-orang kaya.
Anaknya pun bisa menerima keadaan.
hidup apa adanya dan tidak mengada ada....karena yang bisa kita nikmati adalah sesuatu yang ada
Untukmu Ibu kuabdikan hidupku...
0 komentar:
Posting Komentar