Jalan-jalan di pasar batu akik Ternate. Ternate, pulau kecil yang berada di dalam wilayah Maluku Utara menyimpan beragam pesona, dari keindahan alamnya, kokohnya gunung Gamalama yang berdiri tegak di tengah-tengah Pulau, tempat-tempat wisata indah lainnya yang ada di Ternate juga sangat mempesona,Ada tempat wisata sejarah, ada wisata pantai, ada juga danau. Dan yang tidak kalah heboh saat ini adalah fenomena " batu akik"
Membicarakan soal batu, saya ingin bercerita sedikit tentang pengalaman pribadi selama Saya berada di Kota Ternate awal bulan Februari 2015. Terutama sewaktu jalan-jalan di pasar batu akik. Sejujurnya Saya kurang tau tentang seluk beluk perbatuan dan belum suka memakai cincin batu akik. Oleh karena buanyaknya penjual penjual batu dan pengerajin batu di Kota Ternate yang bisa dijumpai dengan mudah di segala penjuru kota, membuat Saya jadi tertarik untuk melihat-lihat batu akik dan bagaimana proses pembuatanya. Ok... dilanjut, cerita diawali dari Komplek Pasar Gamalama yang letaknya tidak jauh dari Masjid Al Munawaroh. Melihat-lihat dan memilih batu yang dijual disini, setelah dapat beberapa bongkahan kecil batu, diantaranya ada batu badar besi atau penjual biasa bilang batu jahanam, batu haltim atau batu dari Halmahera Timur, dan batu obi. Jalan-jalan dilanjutkan menuju pasar batu akik Tapak.
Pasar batu akik Tapak yang terletak di Jalan Sultan M Djabir Shah tidak jauh dari Hypermart. Puluhan kios kios pedagang batu berjajar dipinggir jalan. Berbagai jenis batu akik dijual disini, ada yang sudah jadi mata batu akik, ada yang berupa potongan-potongan kecil dan ada yang masih dalam bentuk bongkahan-bongkahan batu. kios kios dibagian belakang merupakan bagian pemotongan batu-batu, suara mesin-mesin pemotong menderu-deru menghasilkan potongan potongan batu. banyaknya jenis batu yang dijual dari harga puluhan ribu sampai harga puluhan juta. Batu bacan doko berwarna hijau merupakan batu yang paling mahal, batu dengan ukuran 6x12 cm dan tebal 1cm dijual dengan harga 25 juta. Batu jenis lain biasanya ditawarkan mulai harga 50 ribu. Kita harus jeli dan teliti dalam memilih batu yang masih bentuk bongkahan dan yang tidak kalah penting, kita harus tega dalam tawar menawar harga. Saya beli beberapa bongkah batu yang harganya paling murah, ya...hanya sebagai barang bukti bahwa Saya pernah berada di pasar batu akik di Ternate.
Selanjutnya untuk membentuk batu akik saya pilih jasa pengrajin yang ada di Pasar Rakyat Kie Raha Ternate tidak jahu dengan Benteng Oranje. Di laintai tiga pasar Kie Raha berjajar kios-kios pedagang dan pengrajin batu akik. Bongkahan batu terlebih dulu dipotong dengan mesin pemotong disesuaikan dengan motif dan ukuran akik, selanjutnya batu dibentuk dengan gerinda kasar yang tengahnya cekung sampai benar-benar sesuai dengan ukuran cincin pengikatnya. Untuk pengangan sewaktu proses penghalusan, biasanya batu dilem pada sebatang kayu kecil atau juga bisa pakai bambu, kemudian batu dihaluskan dengan gerindah yang ditutupi amplas halus, sampai benar-benar mengkilap. Saya harus bayar Rp 50.000 untuk ongkos jasa pembuatan cicin akik perbijinya. Tidak semua bongkahan batu bisa jadi akik, terkadang ada yang retak atau pecah selama proses pembutan.
Melejitnya pamor batu, sangat terasa di Kota ini, lihat saja foto disamping ini yang mensejajarkan kedudukan batu setara dengan sembako. Saya ingat kata-kata salah seorang teman yang mengatakan " Orang orang sekarang semakin lama semakin aneh, katanya sudah zamannya modern sudah meninggalkan zaman batu, tapi kenyataannya sekarang Kita ramai-ramai mau kembali ke zaman batu lagi"
Jenis batu yang dijual di pasar batu. batu-batu yang dijual didatangkan dari berbagai daerah,diantaranya dari Pulau Bacan, Halmahera Timur, Pulau Obi dan dari daerah lainnya. Nama-nama batu, menurut para pedagang antara lain: batu bacan doko, batu bacan kembang, bacan palamea, obi teh, obi solar, badar besi atau batu jahanam, batu haltim, pancawarna, motif sarang tawon dan lain-lain
0 komentar:
Posting Komentar